Kamis, Februari 25, 2021

Gelar Rapat PKKM, Kepala MTs Annur Sampaikan Ini

Palangka Raya (Humas) - Kepala MTs Annur, H. Rus’ansyah tengah memimpin rapat persiapan kegiatan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) , Jum’at  (26/02/2021) pagi. Rapat juga dihadiri oleh Wakamad kurikulum, kesiswaan, guru beserta staf TU dan BK.

Kepala Madrasah mengajak kepada seluruh komponen Madrasah untuk bekerjasama mensukseskan pelaksanaan PKKM yang akan digelar pada tanggal 24 Maret 2021 mendatang.

Dikatakan H. Rus’an. Penilaian Kinerja Kepala Madrasah merupakan salah satu strategi pembinaan untuk menjaga profesionalitas  dalam melaksanakan tugasnya, pembinaan karir, peningkatan kompetensi dan penjaminan mutu.

“Standar pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah satu unsur strategis dalam peningkatan mutu. Fokus utamanya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan professional kepala madrasah secara terencana melalui proses perbaikan mutu secara berkelanjutan,” katanya.

Dalam  sambutannya, H. Rus’an juga mengungkapkan bahwa Rapat pembahasan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendiskusikan penyeragaman proses dan standar penilaian capaian kinerja kepala madrasah.

"Yang terukur, tercatat dan rapi"jelasnya.

Disamping itu kepala madrasah juga menekankan akan pentingnya penilaian kinerja kepala madrasah sebagai indikator yang sangat penting dalam kemajuan madrasah.

"Jangan lihat kepalanya ( sebagai personal-red) akan tetapi lihatlah kepala madrasah secara komprehensif, karena baik dan buruknya citra madrasah akan terlihat dari hasil  capaian penilaian kinerja kepala madrasah, untuk itu jangan sampai kita kalah dengan madrasah-madrasah yang ada di daerah- daerah" tegasnya.

Rapat diakhiri dengan kegiatan pembagian tugas sekaligus pengecekan indikator- indikator penilaian oleh tim yang dipimpin masing-masing ketua tim. ( Juhairi Yansah).

 

 

Sabtu, Februari 20, 2021

Problema Guru dan Siswa MTs Annur saat Menjalankan KBM di Tengah Pandemi COVID-19

Palangka Raya (Humas) - Pandemi COVID-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda menghilang. Kendati, berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

Penerapan perilaku 5M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi) menjadi upaya utama untuk menekan angka pasien positif COVID-19.

Dengan adanya imbauan jaga jarak atau physical distancing maupun karantina mandiri, membuat banyak orang harus bekerja dan belajar di rumah.

Kondisi tersebut yang mengubah banyak perilaku masyarakat, terutama di sektor pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka harus dilaksanakan jarak jauh.

Terhitung sejak Maret 2020 hingga awal tahun 2021 ini, banyak kegiatan sekolah yang harus dilaksanakan dari rumah. Hampir semua aktivitas belajar dan mengajar dilakukan tidak secara tatap muka.

Jadi, selama pandemi COVID-19, guru dan siswa harus berinteraksi secara online atau daring. Pembelajaran daring bertujuan agar anak bisa belajar di rumah saja untuk mencegah penyebaran virus corona.

Mungkin, tak banyak yang menyangka, sepanjang tahun ini baik guru maupun siswa, harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar melalui daring.

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) tersebut sempat menuai reaksi dari banyak pihak, mulai siswa, orang tua murid, hingga guru.

Seperti halnya yang dialami Juhairi Yansah, salah seorang guru di MTs Annur yang mengampu mata pelajaran Akidah akhlak tersebut menceritakan suka duka dan promblema mengajar selama masa pandemi COVID-19.

Tidak Efektif dan Maksimal

Menurutnya Juhairi Yansah, pembelajaran secara daring tidak bisa efektif dan maksimal. Terlebih lagi, pembelajaran jarak jauh tersebut dilakukan tanpa adanya persiapan yang benar-benar matang.

"Pembelajaran secara tatap muka saja terkadang ada beberapa kendala kecil, apalagi seperti sekarang, dengan jarak jauh. Susah pastinya untuk memantau siswa satu-satu," ujar Kukuh.

"PJJ juga baru kali ini dilaksanakan dan belum ada pelatihan sebelumnya. Butuh persiapan matang," tambah guru bergelar Sarjana Pendidikan itu.

Kendala pembelajaran secara daring memang dinilai masih banyak. Penyampaian materi tanpa tatap muka langsung dianggap masih kurang optimal dan siswa susah menyerap maksud dari pembelajaran yang disampaikan.

"Materi yang disampaikan terkadang kurang bisa diserap dengan baik oleh siswa. Jadi, siswa saya minta mencari materi terkait dari internet sebanyak-banyaknya untuk dipahami terdahulu," kata guru beranak 3 itu.

Selain materi, faktor penilaian siswa juga menjadi kendala tersendiri. Menurutnya, siswa masih susah untuk bisa mengumpulkan tugas yang diminta guru sesuai waktu.

Kukuh mengungkapkan, siswa yang penting bersedia mengumpulkan tugas yang diberikan. Kemudian, antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran secara online juga menjadi penilain tersendiri.

"Untuk penilaian, tolok ukurnya pastinya berbeda dengan pembelajaran tatap muka, keaktifan siswa dalam pembelajaran juga menjadi pertimbangan" jelasnya.

Pembelajaran Tatap Muka Lebih Efektif

Kesulitan mengajar secara daring juga dirasakan H. Ahmad Kasimi.S.Ag, guru mata pelajaran Bahasa Arab di MTs Annur Palangka Raya.

"Mengajar secara daring memang susah, terlebih lagi dalam mata pelajaran Bahasa Arab tak hanya teori saja, tapi ada praktiknya," tutur.

"Kalau tatap muka kan siswa bisa lebih paham dan mengerti materi yang disampaikan," ujar H. Ahmad Kasimi yang juga ketua program tahfidz Al-Qur’an MTs Annur.  

Selain dalam penyampaian materi, antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran secara daring juga sangat kurang. 

"Terkadang ada beberapa siswa tidak absen dan juga susah mengumpulkan tugas. Beberapa siswa juga mungkin ada yang terkendala masalah jaringan dan mungkin jadi malas mengikuti belajar secara daring," tuturnya.

Tambah H. Ahmad Kasimi, kami mewakili guru-guru yang lain sudah rindu beraktivutas di sekolah secara normal. Ia menuturkan antusiasme siswa kembali ke sekolah sepertinya sangat besar karena sudah lama tidak bertemu dengan peserta didik di madrasah.

"Kerinduan pasti ada untuk berkumpul bersama guru dan siswa melihat canda tawa," katanya.  

"Saya juga rindu mengajar secara langsung karena mengajar secara daring merupakan dua hal yang berbeda. Kalau di ruangan, mereka aktif mendengarkan dan aktif bertanya."

Jenuh Belajar di Rumah

Selain guru, cerita suka duka dan problem saat melaksanakan kegiatan belajar  selama pandemi COVID-19 diungkapkan oleh siswa  siswa kelas VIII A MTs Annur, Naila.

Naila menceritakan suka dukanya belajar selama pandemi COVID-19. Ia menyebut sudah jenuh belajar di rumah selama kurang lebih delapan bulan.

"Awal-awal mungkin senang ya, nggak harus ke sekolah, apalagi sebelum pandemi waktu belajar di sekolah dimulai dari pagi sampai sore," ujarnya belum lama ini.

"Sekarang, sudah jenuh belajar di rumah dan ingin bertemu sama teman-teman lain. Kalau enggak sekolah, tak dapat tambahan uang saku dari orang tua," tambahnya seraya tertawa.

Menurutnya, sekolah secara daring kurang efektif, terutama mata pelajaran kejuruan. Selain itu, ia juga jarang memperhatikan materi yang disampaikan guru saat pembelajaran daring.

"Kalau pelajaran kejuruan, teori saja jelas tidak cukup. Perlu praktik," pungkas Naila mengakhiri pembicaraan. (hms)

Selasa, Februari 09, 2021

Alhamdulillah Siswa MTs Annur Terima Beasiswa Dari Baznas

Palangka Raya (Inmas) Tiga siswa MTs Annur Palangka Raya, Aulia Ginata, Kanjeng dan Azzahra mendapatkan beasiswa dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Palangka Raya. Pemberian beasiswa tersebut merupakan salah satu program Baznas kota Palangka Raya yang tertuang dalam program tahunan yang bertujuan untuk membantu siswa yang tidak mampu secara ekonomis dari jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA.

Bersama ratusan penerima beasiswa, tiga siswa MTs Annur tersebut menerima bantuan yyang diseerahkan secara simbolis oleh Wali kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Sekretariat Baznas kota Palangka Raya, Jl. RA. Kartini Palangka Raya, Rabu (09/2/2021).

Azzahra salah satu siswa yang menerima bantuan mengaku sangat senang, karena bisa meringankan beban orangtuanya yang termasuk ekonomi menengah ke bawah.

"Alhamdulillah bisa dapat bantuan," ujarnya.

Sementara Kepala MTs Annur, H. Rusansyah menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Baznas kota Palangka Raya yang telah memberikan kepedulian terhadap peserta didik yang ada di lingkungan MTs Annur.

"Semoga ke depan jumlah siswa yang dibantu bisa lebih ditingkatkan karena hampir 50 % dari jumlah siswa di madrasah ini kurang mampu," ujarnya.

Kepada sepuluh siswanya, H. Rusansyah menyampaikan beasiswa yang diterima agar dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk keperluan sekolah, tentunya sebagai upaya membantu siswa dan siswi yang orangtuanya tak mampu.

H.Rus'ansyah juga mengimbau agar anak-anak yang dapat beasiswa tersebut selalu giat sekolah dan rajin belajar sehingga dapat berhasil menyelesaikan pendidikannnya sampai jenjang yang lebih tinggi. (juhairi)


Selasa, Februari 02, 2021

Operator Simpatika MTs Annur Lengkapi Data Awal Tahun Pelajaran

Palangka Raya (Humas) Awal tahun pelajaran baru semester genap 2020/2021 menjadi awal kesibukkan operator Sistem Informasi Pendataan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika) dalam mengelola data pendidik dan kependidikan madrasah. Seperti yang dialami Juahiri Yansah selaku operator Simpatika MTs Annur.

"Update data Simpatika setiap pergantian tahun pelajaran dan pergantian semester adalah ruitnitas operator," kata Juhairi, Selasa (2/2/21), di ruang kerjanya.

"Data pendidik dan kependidikan harus terus diperbaharui, karena menjadi dasar bagi tunjangan sertifikasi dan bantuan beasiswa," lanjutnya.

Input data yang dikerjakan operator meliputi jadwal mengajar guru, data siswa, pendaftaran bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang belum terdaftar.

Dijelaskan, Simpatika punya jadwalnya sendiri. Seperti input data pada awal semester ini jadwalnya sampai akhir Agustus. Kalau terlewat harus menunggu jadwal berikutnya.

Apalagi biasanya terdapat pembaharuan-pembaharuan aturan terkait data guru dan tenaga kependidikan dibawah naungan Kementerian Agama RI melalui Simpatika.

"Operator dalam melakukan pendataan berpegang pada aturan-aturan tersebut," bebernya.

Dan yang paling penting, operator harus teliti, jangan sampai keliru memasukkan data pendidik dan kependidikan ke dalam aplikasi Simpatika, pungkasnya.  (Juhairi)

Lengkapi KBM di Rumah, MTs Annur Programkan Pesantren Ramadhan Secara Daring

Palangka Raya (Humas) – Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah berjalan dalam situasi pandemi Covid-19, atas kondisi tersebut MTs Annur yang bera...